WEB BLOG
this site the web

Belajar dan Faktor2 yg mempengaruhinya

Posted by MuLyadiNiaRty , Sunday, September 6, 2009 at 10:30 AM, in

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Maslow (Wongmuda, 2009: 2), mengembangkan teori motivasi manusia yang tujuannya menjelaskan segala jenis kebutuhan manusia yang menguatkannya menurut tingkat prioritas manusia dalam pemenuhannya. Maslow membedakan D-needs atau Deficiency needs yang muncul dari kebutuhan akan pangan, rasa aman, tidur dan lain-lain. Serta B-needs atau Being needs seperti keinginan untuk memenuhi potensi diri. Kita baru dapat memenuhi B-needs jika D-needs sudah terpenuhi. Untuk memenuhi B-needs atau Being needs adalah dengan belajar.

Belajar sebagai proses manusiawi memiliki kedudukan dan peran penting, baik dalam kehidupan masyarakat tradisional maupun modern (Winataputra: 2007). Pentingnya proses belajar dapat dipahami dari tradisional/local wisdom, filsafat, temuan penelitian dan teori tentang belajar.

Dari pendapat- pendapat diatas maka penulis akan membahas tentang apa itu belajar dan faktor- faktor yang mempengaruhi belajar.

1.2 Batasan Masalah

* Apa pengertian belajar?
* Apa saja jenis- jenis belajar?
* Apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi belajar?

1.3 Manfaat

Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan yang membacanya, untuk mengetahui apa dan bagaimana belajar?.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Belajar

Dalam Kamus Praktis Bahasa Indonesia belajar adalah berusaha, berlatih untuk mendapat pengetahuan (Adi: 2001).

Menurut Bell-Gredler (dalam Winataputra: 2007) bahwa belajar adalah proses yang dilakukan manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (atttitudes). Keamampuan tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari bayi sampai masa tua melalui serangkaian proses belajar sepanjang hayat.

Malcolm Knowles (dalam Supriadi: 2006) menyatakan bahwa apa yang kita ketahui tentang belajar selama ini adalah merupakan kesimpulan dari berbagai kajian terhadap perilaku.

Hilgard dan Bower (dalam Winataputra: 2007) mengemukakan: “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya)”.

Menurut Gagne (dalam Winataputra: 2007) belajar didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman.

Dari semua pengertian tentang belajar diatas, dapat diketahui bahwa :

1. Belajar memungkinkan terjadinya perubahan tingkah perilaku pada diri individu. Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek pengetahuan atau kognitif saja tetapi juga meliputi aspek sikap dan nilai (afektif serta keterampilan (psikomotor).
2. Perubahan itu harus merupakan buah dari pengalaman perubahan perilaku yang terjadi pada diri individu karena adanya interaksi dirinnya dengan lingkungan. Interaksi ini dapat berupa interaksi fisik, misalnya seorang anak akan mengetahui bahwa api itu panas setelah setelah ia menyentuh api yang ada pada lilin. Disamping interaksi fisik, perubahan kemampuan itu juga dapat diperoleh melalui interaksi psikis. Contohnya seorang anak akan berhati- hati dalam menyeberang jalan setelah ia melihat ada orang yang tertabrak kendaraan. Perubahan kemampuan tersebut terbentuk karena adanya interaksi individu dengan lingkungan. Mengeddipkan mata pada saat memandang cahaya yang menyilaukan atau keluar air liur pada saat mencium harumnya masakan bukan merupakan hasil belaja. Di samping itu perubahan prilaku karena faktor kematangan tidak termasuk belajar. Seorang anak tidk tdak dapat belajar berbicara sampai cukup umurnya, tetapi perkembangan kemampuan berbicaranya sangat tergantung pada rangsangan dari lingkungan sekitar. Begitu juga dengan kemampuan berjalan.
3. Perubahan tersebut relatif menetap, perubahan perilaku akibat obat- obatan, minuman keras dan yang lainnya tidak dapat dikategorikan sebagai perilaku hasil belajar. Seorang atlet yhang mampu melakukan lompat galah melebihi rekor orang lain karena minum obat tidak dapat dikategorikan sebagai perilaku hasil belajar. Perubahan tersebut tidak bersifat menetap. Perubahan perilaku akibat belajar akan bersifat cukup permanen.

2.2 Jenis- jenis Belajar

Berkenaan dengan proses belajar yang tersjadi pada diri siswa, menurut Gagne (dalam Winataputra: 2007) mengemukakan delapan jenis belajar yaitu sebagai berikut:

1. Belajar Isyarat (Signal Learning)

Belajar melalui isyarat adalah melakukan atau tidak melakukan sesuatu karena adanya tanda atau isyarat, misalnya berhenti bicara ketika mendapat isyarat telunjuk menyilang mulut sebagai tanda tidak boleh ribut. Atau berhenti mengendarai sepeda motor diperempatan jalan pada saat tanda lampu merah menyala.

2. Belajar Stimulus- Respon (Stimulus-Respon learning)

Belajar stimulus-respon terjadi pada diri individu karena ada rangsangan dari luar. Misalnya, menendang bola ketika ada bola didepan kaki, berbaris rapi karena ada komando, berlari karena mendengar suara anjing mengonggong dibelakang dan alain sebagainya.

3. Belajar Rangkaian (Chaining Learning)

Belajar rangkaian terjadi melalui perpaduan berbagai proses stimulus respon (S-R) yang telah dipelajari sebelumnya sehingga melahirkan perilaku yang segera dan spontan seperti konsep merah- putih, panas- dingin, ibu- bapak, kaya- miskin, dan lain sebagainya.

4. Belajar Asosiasi Verbal (Verbal Association Learning)

Belajar asosiasi verbal terskadi setelah individu mengetahui sebustan bentuk dan dapat menangkap makna yang bersifat verbal. Misalnya, perahu itu seperti badan itik atau kereta api seperti keluang (kaki seribu) atau wajahnya seperti bulan kesiangan.

5. Belajar Membedakan (Discrimination Learning)

Belajar diskriminasiterjadi bila individu berhadapan dengan benda, suasana, atau pengalaman yang luas dan mencoba membedakan hal- hal syang jumslahnya banyak itu. Misalnya, membedakan jenis tumbuhan atau dasar urat daunnya, suku bangsa menurut tempat tinggalnya, dan Negara menurut tingkat kemanjuannya.

6. Belajar Konsep (Consept Learning)

Belajar konsep terjadi bila individu menghadapi berbagai fakta atau data yang kemudian ditafsirskan didalam suatu pengertian atau makna yang abstrak. Misalnya, hewan, tumbuhan, dan manusia termasuk mahluk hidup, Negara- Negara yang maju termasuk developed- countries, aturan- aturan yang mengatur hubungan antar- Negara tersmasuk hukum internasional.

7. Belajar Hukum atau Aturan (Rule Learning)

Belajar aturan/hukum terjadi bisla individu menggunakan beberapa rangkaian peristiwa atau perangskat data yang terdahulu atau yang dibetikan sebelumnya dan smenerapkannya atau menarik kesimpulan dari data tersebuut menjadi suatu aturan, Misalnya, ditemukan sbahwa benda memuai bila dipanasksan, iklim suatu tempat dipenaruhi oleh kedudukan geografi dan astronomi dimuka bumi, harga dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan dan sebagainya.

8. Belajar Pemecahan Masalah (Problem Solving Learning)

Belajar pemecahan masalah terjadi bila individu menggunakan berbagai konsep atau prinsif untuk menjawab suatu pertanyaan, misalnya mengapa harga bahan bakar minyak naik? Mengapa minat masuk perguruan tinggi menurun? Proses pemecahan masalah selalu jamak dan satu sama lain saling berkaitan.

Urutan jenis- jenis belajar tersebut merupakan tahapan belajar yang sersifat hierarkis, jenis belajar yang pertama merupakan prasayarat bagi jenis belajar berikutnya. Seorang individu tidak akan mampu melakukan belajar pemecahan masalah apabila individu tersebut belum menguasai belajar aturan, konsep, membedakan dan seterusnya.

2.3 Faktor- faktor yang mempengaruhi belajar

Sebagai suatu proses keberhasilan ditentukan oleh berbagai faktor ;

1. Faktor Internal

Faktor yang berasal dari dalam diri siswa, yang meliputi :

* Faktor- faktor fisiologis

Faktor- faktor fisiologis yang mempengaruhi belajar mencakup dua hal, yaitu :

1. Keadaan tonus jasmani
1. Keadaan tonus jasmani, berpengaruh pada kesiapan dan aktifitas belajar (Khodijah: 2006), kematangan fisik seseorang digambarkan oleh perkembangan fungsi ototnya. Seorang anak berumur tiga tahun untuk belajar fisiknya dikatakan belum matang untuk dapat belajar mencangkul. Selanjutnya anak umur 13 tahun sudah cukup matang fisiknya untuk belajar mencangkul, tetapi belum matang fisiknya untuk belajar menyetir mobil atau traktor, karena perkembangan fungsi ototnya belum bisa mempelajari hal tersebutnya. Misalnya kakinya belum cukup sampai ke pedal gas dan lain- lain. (Padmowiharjo: 2002).
2. Keadaan fungsi- fungsi fisologis, Keadaan fungsi- fungsi fisologis tertentu terutama kesehatan panca indera akan mempengaruhi belajar.

* Faktor- faktor psikologis

Faktor- faktor psikologis yang mempengaruhi belajar mencakup dua hal, yaitu:

a. Minat

Adanya minat terhadap objek yang dipelajari akan mendorong orang untuk mempelajari seseatu untuk dan mencapai hasil belajar yang maksimal (Khodijah: 2006).

b. Motivasi

Motivasi belajar seseorang akn menentukan hasil belajar yang dicapainya. Bahkan dua orang yang sama- sama menunjukkan perilaku belajar yang sama namun memiliki motivasi belajar yang berbeda akan mendapat hasil belajar yang relatif berbeda (Khodijah: 2006).

c. Intelegensi

Merupakan modal utama dalam melakukan aktivitas belajar dan mencapai hasil belajar yang maksimal. Orang berinteleggensi renadah tidak akan mendapat hasil belajar yang lebih tinggi dibanding orang yang memiliki intelegensi tinggi.

d. Memori

Menurut Kartono (dalam Khodijah. 2006), memori atau ingatan adalah kemampuan untuk memasukkan, menyimpan dan mereproduksi kembali hal-hal yang pernah diketahui

e. Emosi

Goleman (dalam Khodijah. 2006) mendefinisikan emosi sebagai suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.

2. Faktor Eksternal

Faktor yang berasal dari luar diri siswa, yang meliputi

* Faktor- faktor sosial

Faktor- faktor sosial yang mempengaruhi belajar merupakan faktor manusia baik manusia itu hasir secra langsung maupun tidak mencakup :

a. Orang tua

b. Guru

c. Teman- teman atau orang- orang disekitar lingkungan belajar

* Faktor- faktor non sosial

Faktor- faktor sosial yang mempengaruhi belajar merupakan faktor luar yang bukan faktor manusia yang mempengaruhi proses dan hasil belajar, diantaranya :

a. Keadaan udara, suhu dan cuaca

b. Waktu ( pagi, siang, dan malam )

c. Tempat (letak dan pergedungan)

d. Alat- alat atau perlengkapan belajar.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses yang dilakukan manusia untuk memperoleh kemampuan berdasarkan pengalaman.

Faktor- faktor yang mempengaruhi belajar itu banyak dan bermacam- macam. Faktor- faktor tersebut harus diperhatikan oleh para pendidik dan disesuaikan untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal.

3.2 Saran

Diharapkan para pendidik dapat memahami apa itu belajar dan faktor- faktor yang mempengaruhinya.

DAFTAR PUSTAKA

Nyayu, Khodijah. 2006. Psikologi belajar, IAIN Raden Fatah Press : Palembang.

Padmowihardjo, Soedijanto. 2002. Psikologi belajar mengajar. UT : Jakarta.

Winataputra, Udin S, dkk. 2007. Teori belajar dan Pembelajaran. UT : Jakarta.

MuLyadiNiaRty said...

Otak merupakan pengendali utama dari tubuh manusia, otak terbungkus dalam tengkorak kepala dan dilindungi oleh cairan serebospinal. Cairan ini yang berfungsi untuk melindungi otak dari berbagai gangguan baik getaran maupun benturan di kepala.

Dengan otak yang di berikan oleh yang maha kuasa kita bisa berpikir, bersosialisasi, berkomonikasi dan mengingat segala sesuatu kejadian yang telah kamu lewati.

Otak manusia lebih besar dibandingkan dengan otak hewan, beratnya kira-kira 1,4 kg dan terdiri dari 100 milyar sel saraf.

Otak terdiri atas beberapa bagian utama seperti serebrum, serebelum dan batang otak. Serebrum merupakan bagian terbesar dari otak. Beratnya sekitar 85% dari berat otak, serebrum terbagi atas dua hemisfer. Batang otak menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakan.

Cara kerja otak manusia.

Otak bekerja sama dengan organ tubuh kita lainnya sehingga tubuh kita bisa bekerja sesuai perintahnya. Otak dan Sum-sum tulang belakang membentuk sistem syaraf pusat, kedua sistem ini bekerja sama untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan tubuh.

Saat anda berpikir keras cerebrum (hemisfer) berfungsi untuk mengingatnya, menganalisa, sehingga muncul ide-ide kreatif (hemisfer kanan). Untuk logika dan bicara di gunakan hemisfer kiri.

Batang otak berfungsi untuk kebutuhan-kebutuhan dasar dari organ tubuh seperti mengatur denyut jantung, bernapas, sistem pencernaan, sirkulasi darah dan merasakan kapan kita terbangun maupun tertidur.

Anatomi Otak Manusia

Batang otak terletak di bagian bawah otak berfungsi untuk sistem kendali tubuh seperti bernapas, denyut jantung, tidur dan tekanan darah.

Serebelum merupakan bagian kedua terbesar yang berfungsi untuk mengkoordinasi pergerakan otot dan mengontrol keseimbangan.

Serebrum adalah bagian terbesar dari otak yang berfungsi untuk berpikir, berbicara, mengingat, menerima sensor dan pergerakan. serebrum di bagi atas empat bagian yang masing-masing mempunyai tugas khusus.

Frontal lobe terletak di belakang kepala berfungsi untuk berpikir, belajar, emosi dan pergerakan.

Occipital lobe berfungsi untuk memproses objek atau untuk penglihatan

Pariental lobe terletak di bagian atas otak yang berfungsi untuk merasakan sensai pada tubuh seperti sentuhan, temperatur dan rasa sakit.

Temporal lobe berfungsi untuk memproses suara yang masuk dan juga daya ingat.

Left hemisphere (hemisfer kiri) atau lebih di kenal dengan otak kiri berfungsi untuk berhitung, analisa dan bahasa.

Right hemisphere (otak kanan) berfungsi untuk menghailkan pikiran-pikiran kreatif.

1 comments:

MuLyadiNiaRty said...

Otak merupakan pengendali utama dari tubuh manusia, otak terbungkus dalam tengkorak kepala dan dilindungi oleh cairan serebospinal. Cairan ini yang berfungsi untuk melindungi otak dari berbagai gangguan baik getaran maupun benturan di kepala.

Dengan otak yang di berikan oleh yang maha kuasa kita bisa berpikir, bersosialisasi, berkomonikasi dan mengingat segala sesuatu kejadian yang telah kamu lewati.

Otak manusia lebih besar dibandingkan dengan otak hewan, beratnya kira-kira 1,4 kg dan terdiri dari 100 milyar sel saraf.

Otak terdiri atas beberapa bagian utama seperti serebrum, serebelum dan batang otak. Serebrum merupakan bagian terbesar dari otak. Beratnya sekitar 85% dari berat otak, serebrum terbagi atas dua hemisfer. Batang otak menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakan.

Cara kerja otak manusia.

Otak bekerja sama dengan organ tubuh kita lainnya sehingga tubuh kita bisa bekerja sesuai perintahnya. Otak dan Sum-sum tulang belakang membentuk sistem syaraf pusat, kedua sistem ini bekerja sama untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan tubuh.

Saat anda berpikir keras cerebrum (hemisfer) berfungsi untuk mengingatnya, menganalisa, sehingga muncul ide-ide kreatif (hemisfer kanan). Untuk logika dan bicara di gunakan hemisfer kiri.

Batang otak berfungsi untuk kebutuhan-kebutuhan dasar dari organ tubuh seperti mengatur denyut jantung, bernapas, sistem pencernaan, sirkulasi darah dan merasakan kapan kita terbangun maupun tertidur.

Anatomi Otak Manusia

Batang otak terletak di bagian bawah otak berfungsi untuk sistem kendali tubuh seperti bernapas, denyut jantung, tidur dan tekanan darah.

Serebelum merupakan bagian kedua terbesar yang berfungsi untuk mengkoordinasi pergerakan otot dan mengontrol keseimbangan.

Serebrum adalah bagian terbesar dari otak yang berfungsi untuk berpikir, berbicara, mengingat, menerima sensor dan pergerakan. serebrum di bagi atas empat bagian yang masing-masing mempunyai tugas khusus.

Frontal lobe terletak di belakang kepala berfungsi untuk berpikir, belajar, emosi dan pergerakan.

Occipital lobe berfungsi untuk memproses objek atau untuk penglihatan

Pariental lobe terletak di bagian atas otak yang berfungsi untuk merasakan sensai pada tubuh seperti sentuhan, temperatur dan rasa sakit.

Temporal lobe berfungsi untuk memproses suara yang masuk dan juga daya ingat.

Left hemisphere (hemisfer kiri) atau lebih di kenal dengan otak kiri berfungsi untuk berhitung, analisa dan bahasa.

Right hemisphere (otak kanan) berfungsi untuk menghailkan pikiran-pikiran kreatif.

Post a Comment

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies